Thursday, September 26, 2013

Filosofi Bambu

Filosofi Bambu - Renungan Hidup dan Motivasi. Setidaknya dengan Filosofi ini, akan membantu iman kita agar bertumbuh seperti bambu. Sebelum - sebelumnya saya pernah menulis "Hidup itu Sebuah Proses".
Ya..!!
Hidup itu adalah proses....
Di Filosofi Bambu ini saya akan mengilustrasikan apa maksud dari pergumulan - pergumulan yang Tuhan ijinkan dalam kehidupan kita..

Saya mau mengingatkan kepada saudara sekalian, bahwa saya disini juga belajar, jadi bukan maksud saya untuk menggurui , tetapi biarlah ini menjadi perenungan kita di dalam menghadapi setiap pergumulan..

Pada suatu hari , ada seorang pemuda yang dalam kondisi putus asa dan tidak tau apa yang harus dia perbuat. Pemuda ini memutuskan berhenti dari pekerjaannya bahkan berhenti berhubungan dengan sesama, tidak berhenti disitu saja , pemuda ini juga berhenti dari spiritualitasnya..
Lalu pada saatnya dia pergi ke hutan untuk berbicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya..
"Tuhan, beri aku satu alasan untuk tidak berhenti.." Katanya..

Tuhan memberikan jawaban yang mengejutkan baginya "Lihatlah sekelilingmu...!!" "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan tanaman bambu di hutan ini..?" Lalu pemuda itu menjawab "Ya Tuhan, aku melihatnya"

Lalu Tuhan berkata, "Ketika Aku pertama kali menanam mereka, aku menanam dan merawat benih - benih mereka dengan seksama.. Aku memberi mereka cahaya, aku memberi juga kepada mereka air, dan pakis - pakis itu tumbuh sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun tidak ada yang terjadi pada benih bambu, tapi Aku pun tidak berhenti untuk merawatnya.."

"Di tahun yang kedua, pakis - pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi, namun tetap tidak ada yang terjadi pada benih bambu itu.. Tapi Aku tidak menyerah terhadapnya.."

"Di tahun yang ketiga , tetap tidak ada yang terjadi pada benih bambu itu dan Aku juga tidak pernah menyerah terhadapnya.. Dan demikian juga yang terjadi di tahun yang keempat.."

"Lalu di tahun yang kelima, sebuah tunas kecil muncul dari dalam tanah. Di bandingkan dengan pakis , tunas bambu yang kelihatan begitu kecil dan seakan tidak berarti.. Namun enam bulan kemudian bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Bambu itu membutuhkan waktu lima tahun ini menanam akar - akarnya kedalam tanah. Akar - akar itu yang membuatnya kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan.. Aku tidak akan memeberikan ciptaanKu tantangan yang tidak bisa mereka tangani.."

"Tahukah engkau anak-Ku, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar - akarmu.. Aku tidak pernah menyerah terhadap bambu - bambu itu, dan Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu.."

Lalu Tuhan berkata lagi "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain.. Bambu - bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibanding dengan pakis, tetapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi kelihatan lebih indah.."

"Saatmu akan tiba nak.."
"engkau akan tumbuh sangat tinggi.."

Lalu pemuda itu mulai bertanya "Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan..?"
Tuhan berbalik bertanya "Sampai seberapa tinggi bambu - bambu itu dapat tumbuh..?"
"Setinggi yang mereka mampu..?" jawab pemuda itu..
"Ya..!!" Jawab-Nya , "Muliakanlah Aku dengan pertumbuhanmu, setinggi yang engkau dapat capai.."

Lalu pemuda itu pergi meninggalkan hutan itu..
Pemuda itu menyadari bahwa Tuhan tidak pernah menyerah terhadapnya, dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap anda..

Jangan pernah menyesali hidup yang sedang anda jalani saat ini, sekalipun itu hanya untuk satu hari..
Hari - hari yang baik memberi kebahagiaan, hari - hari yang buruk memberi pengalaman..
Kedua - duanya memberi arti di dalam kehidupan ini..
Kadang kala kita sering gagal terhadap apa yang kita lakukan, ingatlah "No one is Perfect"

Jadi janganlah menyerah dan putus asa terhadap kegagalan yang kita alami, ibarat kita sedang menumbuhkan akar - akar yang kuat agar suatu hari dapat tumbuh setinggi - tingginya..

Kiranya artikel yang saya berikan dapat bermanfaat bagi kita semua..
God Bless you.. ;) (y)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.